Ahad (20/4) sekira pukul 03.30 WIB, disaat tusukan angin terasa menyayat tulang persendian, dimana manusia terlelap oleh mimpi-mimpi, di malam itu pula Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk bangun dan melaksanakan qiyamulail.
Detik itulah saya diberi amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannnya. Di tengah keheningan sepertiga terakhir malam, saat itulah anak pertama kami lahir yang kemudian kami beri nama Hazimah Ayu Fadia.
Sebuah nama yang dihasilkan dari diskusi saya dan istri sejak usia kandungan satu bulan. Hazimah artinya teguh, Ayu dalam bahasa jawa artinya cantik dan Fadia menurut sang istri adalah nama salah satu spesies bunga di Jepang yang indah. Jadi, kalau kami sering ditanya oleh seseorang tentang mengartikan nama anak kami adalah seorang gadis cantik yang memiliki keteguhan hati.
Mungkin bagi sebagian orang makna tersebut terlalu melangit. Tapi, saya memiliki keyakinan sebagaimana yakinnya Rasulullah ketika mengatakan kepada para sahabat bahwa suatu saat umat Islam akan berjalan dengan penuh kewibawaan di depan kaum kafir.
Pernyataan itu dikatakan nabi ketika beliau masih di Madinah dan perjalanan yang dimaksud adalah perjalanan ke Mekkah.
Anak adalah amanah sebagaimana kita diamanahi diri kita sendiri. Panglima perang yang paling gagah adalah optimisme dalam meniti kehidupan. ***
0 komentar:
Posting Komentar