RSS

Palestina, Aku Bersamamu [2-HABIS]


Usai shalat dhzuhur di Masjid Istiqlal, Jakarta, saya kaget karena tas rangsel yang berisi pakaian, sandal, dan kacamata, tidak ada di tempat dimana saya menaruhnya. Berulangkali mondar-mandir tak juga ketemu hingga membuat saya dan istri cemas. Beruntung, akhirnya tas tersebut ditemukan oleh istri dengan sedikit kerja keras.


OLEH ABU HAZIMAH AYU FADIA


Disambut rintik hujan, Sabtu (20/3) sekira pukul 11.00 WIB, kami bertiga tiba di Masjid Istiqlal, Jakarta. Usai di memarkir kendaraan di salah satu sudut halaman Istiqlal, kami langsung menuju ke ruang dalam masjid untuk shalat sunnah. Bagi saya, kunjungan ke masjid bersejarah ini merupakan yang ketujuh kalinya. Namun demikian, suasana ngresep di masjid Istiqlal tetap terasa dan membuat ibadah lebih nyaman.

Masjid inilah yang menjadi titik awal aksi Palestina, sebelum akhirnya bergerak ke Monumen Nasional (Monas) dilanjutkan longmarch ke Bunderan Hotel Indonesia (HI). Meskipun baru kali pertama turun aksi, Fadia tampak menikmati dengan keceriaan. Rok panjang dengan motif bunga warna merah dan kerudung merah membuat Fadia terlihat lebih dewasa dari usia aslinya, yang baru satu tahun sembilan bulan.

Ruangan Istiqlal yang luas membuat Fadia merasa nyaman untuk berjalan sambil jingkrak-jingkrak. Kacamata yang dipakai menambah terlihat lucu dan cantik, apalagi ketika kacamatan selalu turun karena hidungnya kurang mancung. Bahkan, beberapa menit menjelang dzuhur, Fadia mulai bertingkah dengan bernyanyi sambil menari dengan cara mengitari badan saya, yang sedang duduk di salah satu tiang Istiqlal.

Fadia bukanlah satu-satunya anak-anak yang dibawa aksi Palestina. Penglihatan saya, hampir seluruh peserta aksi yang membawa anak kecuali mahasiswa dan pelajar. Ada satu semangat yang ingin kita tanamkan kepada anak-anak supaya memiliki wawasan global tentang dunia. Palestina merupakan negara muslim yang sejak 42 tahun berada di cengkraman Israel. Bahkan, Israel akan membongkar majsid Al-Aqsa setelah sebelumnya melumat sebagian tanah Palestina.

Kita ingin, anak-anak mengerti bahwa persoalan Palestina bukanlah masalah bangsa Arab saja. Namun, persoalan umat muslim dan ini adalah soal penjajahan dunai yang harus dihapuskan. Jutaan rakyat Palestina meninggal dunia akibat kekejian Israel, mirip kekejaman yang pernah dilakukan Adolf Hitler, di Kamp Konsentrasi, Jerman.

Kita ingin katakana kepada rakyat Palestina bahwa anak-anak Indonesia pun peduli terhadap anak-anak Palestina, yang saat ini kehilangan tempat tinggal, orangtua, sekolah dan masa anak-anak. Isreal telah menghancurkan masa depan anak-anak Palestina.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Palestina, Aku Bersamamu [I]


Pekikan takbir dari ribuan orang menggema dari Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (20/3) sekira pukul 13.00 WIB. Yah, ribuan orang ini ingin membuktikan kepada dunia, khususnya zionis Isreal yang menjajah negeri muslim Palestina selama 42 tahun.


OLEH ABU HAZIMAH AYU FADIA

Percikan air dari langit tidak menyurutkan semangat dan gelora rakyat Indonesia untuk menyuarakan dukungannya kepada rakyat Palestina. Di tengah deru knalpot dan raungan klakson, para demonstran mulai berjalan dari Masjid Istiqlal menuju ke lapangan Monas.

Di tempat inilah, panggung besar lengkap dengan sound sistem ribuan watt tertata apik. Di atas panggung tampak sejumlah tokoh nasional, diantaranya mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nurwahid, anggota DPR RI dari PKS Yoyoh Yusroh dan fungsionaris PDI Perjuangan Sabam Sirait. Di depan dan belakang panggung utama, ribuan orang tak henti-hentinya meneriakan takbir penuh semangat sambil mengibarkan bendera Palestina dan Indonesia, sebagai simbol bahwa Indonesai sebagai negara muslim terbesar di dunia akan selalu bersama-sama mengusir penjajah di atas muka bumi.

Dalam orasinya, Yoyoh Yusroh menceritakan kunjungannya selama beberapa hari di Palestina. Peluh dan perih yang dirasakan rakyat Palestina tidak akan pernah menyurutkan semangat perlawanan untuk mengusir Israel. Dalam pertemuannya dengan pemerintah Palestina, Yoyoh terharu dan bangga dengan rakyat Palestina yang tidak gentar sedikitpun menghadapi Israel. “Mereka juga menyayangkan pemimpinan negara musim yang pengecut,” teriak Yoyoh.

Jarum jam menunjukan angka 14.00 WIB, ribuan demonstran tetap bertahan di Monas dengan gelora semangat membaja sebagai pesan kepada rakyat Palestina bahwa mereka tidak sendiri. Ada ribuan dan jutaan rakyat Indonesia yang tak akan pernah tidur nyenyak sebelum Palestina merdeka. Saya, istri dan Fadia, anak pertama kami selalu bersamamu Palestina. Selamat Berjuang.***

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS