RSS

Fadia, Kini Kau Terlihat Lucu


Hari demi hari perubahan fisik dan geliat Fadia kecil makin lucu saja. Rasanya baru kemarin saya melihat dia belum bisa berkomunikasi dengan orang-orang di sekilingnya. Tap sekarang di usianya yang baru 3 bulan 10 hari, Fadia seperti sudah tahu siapa orang-orang yang selama ini mengelilinginya baik yang suka mengajak ngobrol maupun menggodanya.

Matanya selalu melirik kepada orang yang memanggilnya, tak hanya itu, Fadia kecilpun melemparkan senyuman sambil bersuara ha…ha. Tingkah Fadia yang mulai lucu ini membuat saya, istri, nenek, kakek dan omnya gemes. Tak heran, neneknya selalu mencubit pipi Fadia dan menggendongnya sambil mencium dan penuh luapan gembira.

Sebagai seorang ayah saya pun senang melihat perubahan Fadia yang atraktif. Sabtu (2/8) sore, ketika udara terasa sepoi-sepoi, saya dan istri duduk di kursi sebelah kiri rumah. Di sini kami berdua bercanda dengan Fadia kecil. Lambaian daun bunga gelombang cinta yang ada di taman pun seperti larut dengan kami yang sedang bergembira.

Istri yang ketika itu mengenakan kerudung dan baju warna pink tampak terlihat cantik meskipun agak terlihat kurus. Subhanallah istriku cantik banget yah, gumamku dalam batin dan baru saya utarakan ketika malam harinya. Tak jauh berbeda dengan Fadia yang hari itu pun tampak nyentrik dan gaul, topi gaul dan baju yang berwarna pink membuat kedua wanita ini serasi dan anggun.

betapa cantiknya anak saya mirip ibunya, untuk yang kali keduanya saya hanya bergumam. Maha suci Engkau ya Allah yang telah memberikan dua wanita yang cantik untuk hadir di tengah-tengah kehidupan saya. Sekira 30 menit kami berdua berbincang-bincang mulai dari sketsa pendidikan Fadia hingga kisah-kisah orang lain tentang Fadia. Tak lama istri beranjak ke kamar untuk mengambil kamer digital yang selama ini menjadi senjata utama saya dalam bekerja sebagai seorang jurnalis.

Ayo bi Fadia di foto sama ummi, kata istri dengan penuh semangat sembari membetulkan topi ping Fadia. Persis di sebelah tamah yang berada di dalam rumah, dua wanita ini pun saya jepret dan hasilnya sungguh luar biasa. Fadia terlihat lucu, matanya menatap blits kamera, istri pun tak mau ketinggalan sambil melemparkan senyum ia memasang pose layaknya model terkenal.

Dalam beberapa menit hasil jepretan pun terlihat dengan hasil yang menyenangkan. Selang beberapa menit kemudian, Om Fadia, Asep yang sejak dari tadi melihat kami bertiga sedang berfoto, langsung menghampiri dan meminta izin untuk melihat fotonya. Coba lihat fotonya Fadia, kata Asep yang memang terlihat senang mendapatkan ponakan selucu Fadia. ***

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Akan Kami Antarkan Nak



Nanti kalau Fadia sudah besar belajar karate yah supaya kelenturan fisiknya terlatih. Gumam istri sambil mencium kening Fadia yang saat itu sedang suka diajak ngobrol. Mendengar ucapan istri saya pun langsung menimpali dengan dukungan sepenuhnya.


Bagi saya sendiri belajar karate bukan hanya urusan fisik dan kekerasan. Akan tetapi ada sesuatu yang lain apalagi jika diajarkan sejak kecil. Menurut saja, karate dapat melatih emosi anak dan melenturkan fisik anak.

Sejak awal kami berdua memang bermimpi menjadikan Fadia seorang wanita, yang memiliki sejumlah keterampilan mulai dari karate, piano, menulis dan meneliti serta berdiplomasi. Saya dan istri menyadari bahwa tugas orangtua hanyalah mengarahkan potensi yang ada pada anak.

Jika nantinya Fadia memang memiliki kecenderungan menjadi peneliti maka kami berdua komitmen untuk membantunya. Saya dan istri pun akan membantunya jika Fadia ternyata memiliki kecenderungan menjadi seorang diplomat.

Namun, pada masa golden age ini kami masih memberikan pilihan kepada Fadia. Tak heran, sejumlah keterampilan ingin kami berikan kepadanya. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya istri yang cantik, cerdas dan berperilaku baik. ****

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS