RSS

Abi Harus Hemat Yah

Seperti laki-laki pada umumnya, saya adalah salah seorang yang masuk kategori boros dalam masalah keurangan. Jika memiliki uang Rp 100.000 maka bisa habis dalam satu hari tanpa terlihat untuk apa uang itu.

Tak heran, sang istri selalu mengingatkan supaya saya selalu hemat dana mengelola keuangan. Abi harus hemat, ingat sudah ada Fadia di dekat kita dan harus mendapatkan jatah dari uang yang abi peroleh. Demikian pesan yang selalu disampaikan istri kepada saya terkait masalah keuangan.

Dasar laki-laki, sudah diwanti-wanti untuk hemat tetap saja boros. Melihat kondisi ini, istri langsung mengultimatum kepada saya bahwa kalau sudah dapat gaji harus langsung dipotong jatah. Ayo sini bayak pajak sama Bank Murni (nama panggilan istri). Itulah kata sindiran yang selalu aku dapatkan setiap kali gaji turun.

Kalau sudah ditodong begitu sayapun menyerah dan langsung menyerahkan seluruh gaji saya. Terserah ummi, saya mendapat jatah berapa. Kata saya setiap kali ditodong istri. Meskipun gaji masih pas-pasan tapi jika sudah ditangan istri sepertinya gaji saya itu besar karena seluruh kebutuhan dapat tercover.

Saya akui bahwa sifat boros adalah sikap buruk yang sebetulnya harus ditinggalkan, apalagi sudah memiliki istri dan anak. Betapa indahnya memiliki istri yang perhatiannya tidak ada batas. Peristiwa semacam ini terkadang menjadi bahan perenungan saya akan hakikat rumahtangga. Dimana kedua karakter yang berbeda bisa saling mengisi tanpa harus ada yang merasa dirugikan.

Makanya saya selalu heran dan aneh ketika menemui seorang laki-laki yang sudah menikah kok kekayaannya berangsur-angsur membaik. Paling tidak ada perubahan dalam diri seseorang tersebut, terutama masalah keuangan yang bisa terkontrol. Benar ungkapkan seorang penulis bahwa menikahlah engkau maka akan menjadi kaya. *****

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: