RSS

SMS Kambar Gembira

ebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah bahwa kita harus memberikan kabar gembira kepada saudara dan tetangga kita maka Sesaat setelah melihat anak pertama lahir, kami pun mengirimkan kabar gembira ini kepada orang tua, teman kantor, rekan semasa kuliah . Tak lupa kami berdua meminta doa supaya kelak anak kami menjadi anak yang sholehah.

Alhamdulillah, telah lahir anak kami yang pertama pada hari Minggu, 20 April 2008 pukul 02.30 WIB, di kilinik bidan Uwen dengan sehat. Mohon doakan agar menjadi anak yang sholehah. Demikian kalimat singkat yang saya sebarkan ke beberapa orang.

Pertama kali kabar gembira ini saya kirimkan adalah kepada orang tua di Brebes, Jawa Tengah dan Tangerang, Banten. Setelah itu, baru saya kirimkan pesan gembira ini ke orang lain yang salahsatunya adalah Bu Ratna Taufik, istri Bupati Serang dan Andy Sujadi, Wakil Bupati Serang. SMS balik pun berdatangan yang intinya semua mendoakan anak kami yang pertama.

Terima kasih saudaraku atas doa dan dukungannya, semoga kita menjadi muslim yang saling mendoakan .

Keesokan harinya sekitar pukul 06.00 WIB, saya masih sibuk soal persalinan. Namun, kali ini langkah kaki dan pikiran kami lega dan bahagia meskipun masih ada satu yang mengganjal dalam benak kami, yaitu biaya persalinan karena saat itu kami betul-betul tidak memiliki tabungan. Maklum, sebagai seorang wartawan di harian local gaji saya hanya transir ke rekening dan habis untuk digunakan beberapa keperluan. Apalagi, sebulan sebelum anak kami lahir, saya dirawat di rumah sakit selama 12 hari akibat gejalan tipes.

Setelah mengutak-atik, mondar-mandir keluar masuk ruangan. Akhirnya Allah memberikan pertolongan melalui rekan sekantor yang mau meminjami uang. Terima kasih atas bantuannya semoga Allah SWT membalas amalan.

Usai menyelesaikan masalah administrasi, kami berdua mendapat kunjungan dari teman-teman. Kunjungan rekan dan saudara merupakan angin kesegaran dan kebahagiaan bagi kami berdua. Janji Allah yang mengatakan bahwa kita tidak akan diberi beban melebihi batas kemampuan kita, ternyata teruji dan benar adanya.

Jadi, tak ada alasan untuk berkeluh kesah ketika diuji dengan kekurangan materi. Subhanallah, maha suci Engkau yang telah memberikan kesempurnaan pada anak kami sehingga lahir dalam proses yang normal dan sehat.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: