Sebagai manusia normal yang memiliki ambisi untuk hidup lebih baik tentunya ada keinginan memiliki sesuatu yang belum dicapai. Apalagi sesuatu itu begitu penting untuk segera dimiliki.
Sebagai seorang wartawan junior di salah satu
Sebetulnya keinginan memiliki mobil hanyalah mimpi saya supaya ada semangat untuk bekerja. Maklum, jika dilihat dari gaji saya sebagai wartawan jelas keinginan itu tidak mungkin.
Hitung-hitungan kasar saya keinginan itu jelas tidak mungkin, yah jelas tidak mungkin. Namun, baying-bayang impian itu tetap menggelayuti alam pikiran saya apalagi sejak istri berada di rumah mertua di Brebes, Jawa Tengah.
Betapa repotnya saya ketika ingin pulang ke menemui istri. Naik kendaraan bus memang gampang tapi butuh kesabaran yang ekstra karena sering berhenti.
Secercah harapan untuk memiliki mobil kian membara ketika saya membaca pengumuman sayembara Wiranto mendengar. Di
Ya Allah, ini adalah bagian dari ikhtiar hamba sebagai manusia biasa dan semuanya tergantung kemauanmu. Kini aku berserah diri kepadamu apakah memang saya layak untuk diberi mobil atau tidak.
Ungkapan batin saya ini sering saya katakan ketika wajah saya hadapkan kepada sang penguasa. ****
0 komentar:
Posting Komentar